Thursday 27 October 2011

Hari pemuda masih ada

tanggal 28 Oktober 1928. angka yang keramat . tanggal yang sebetulnya merupakan tonggak awal berdirinya negara Indonesia. Hari itu janji sudah dibuat. Kata sudah diucapkan. Bertanah air satu Tanah air Indonesia. Berbangsa satu bangsa Indonesia dan berbahasa satu Bahasa Indonesia.

Janji yang terucap oleh suatu bangsa yang belum ada namanya. Dari suku yang berlainan namun satu penderitaan. Musuh bersama telah menyatukan mereka. Nasib yang sama telah mempererat hubungan batin mereka yang berbeda tempat. Beda bahasa.Beda kebiasaan. Nasib dan penderitaan mereka telah mempertemukan dan membuat orang-orang muda itu bertekat bulat membuat negara indonesia.

Sekarang tahun 2011. Seratus tujuh belas tahun kemudian. Bangsa itu telah merdeka. Negara itu telah berdiri. Bahasa telah menyatukan semua keturunan mereka yang berucap janji.

namun nasib anak cucu mereka sekarang lain. Ada yang kaya raya bermandi harta. ada yang tersaruk-saruk mengukur jalan dalam menjalani hidup. Walau kemakmuran mulan dirasakan mereka namun masih banyak yang terpaksa memunguti remah-remah di tong sampah hanya untuk mengganjal perut.

Kesenjangan pasti selalu ada, namun jika sedekah dan rasa mau menolong tetap ada maka akan sangat membantu untuk mereka yang kurang beruntung nasibnya.

Niat untuk selalu menolong. Sedekah yang rutin walau tidak ikhlas adalah perekat bangsa Indonesia saat ini. Dengan masih adanya rasa gotong royong, mau menolong mereka yang butuh. Selalu memberi kemudahan pada setiap orang . saya rasa akan membuat bangga jadi bagian dari bangsa Indonesia.

Selamat Hari Sumpah pemuda.

Tuesday 11 October 2011

5 menit

5 menit saya rasa cukup untuk sedikit ngedumel. Tentang hidup. Tentang kesialan. dan mungkin tentang cinta.
5 menit adalah waktu yang mungkin tersisa. Entah untuk apa. Atau waktu yang masih harus dibuang percuma.
5 menit tidak banyak, dan juga tidak sedikit.
5 menit jika dilewati dengan kebahagiaan dan keriangan atau tidur siang adalah kurang.
Namun jika dilalui untuk dimarahi, disetrap, dihukum, atau hanya digunakan untuk menunggu akan terasa lama dan mengesalkan. Detik demi detiknya terasa menggetarkan.
waktu terasa berhenti.